Syahwat
Potretdepok.com-Syahwat berasal dari bahasa Arab, yang artinya keinginan untuk mendapatkan yang nikmat; berahi.
Kata syahwat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah nafsu atau keinginan bersetubuh.
Imam al-Harits bin Asaf al-Muhasibi dalam kitabnya yang terkenal al-Ri’ayah li-Huquq Allah, menyampaikan sebuah hadist:
” Neraka dikelilingi oleh syahwat.”
HR. Muslim no.2822 dari Anas bi Malik.
Dari hadist ini sangat jelas bahwa hal-hal yang bisa menjerumuskan manusia ke neraka identik dengan keinginan nafsu (Syahwat), sedangkan amalan-amalan yang bisa memasukan manusia ke surga, tidak disukai oleh nafsu.
Pengertian syahwat dalam tulisan juga sama dengan hawa nafsu yang merujuk pada terminologi kata hawa, diantaranya adalah kecenderungan jiwa terhadap segala sesuatu yang disukai; keinginan jiwa terhadap sesuatu yang dicintai, kecintaan manusia terhadap sesuatu sehingga mengalahkan hatinya.
Berdasarkan pengertian diatas, Allah SWT memperingati kita agar jangan sampai terpedaya pada segala sesuatu yang kita sukai. Firman Allah:
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.”
QS. Ali’Imran (3):14
Manusia cenderung ingin menikmati dunia secara berlebihan, sesuai firman Allah:
“dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan”
QS.Al-Adiyat (100):8.
Dalam firman-Nya yang lain, Allah SWT mengingatkan bahwa hawa nafsu cenderung membawa manusia kepada kejahatan.
“Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
QS. Yusuf (12):53.
Hawa nafsu juga akan membawa kepada kesesatan sebagaimana firman Allah,
“Janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah.”
QS. Shad (38):26
Dan sebaik-baiknya Allah SWT berfirman:
“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”
QS. Al-Fajr(89):27_30
Syahwat atau hawa nafsu harus dikendalikan. Berikut doa yang diajarkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk menahan hawa nafsu:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek.”
HR Tirmidzi, no.3591. Al-Gafuzh Abu Thahir
Semoga ayat-ayat Al Qur’an dan Hadist menjadi penguat diri kita untuk terus berjalan ke arah sesuai petunjuk-Nya agar memperoleh keselamatan dunia akhirat.